Rabu, 10 September 2008

Cina Cari Hari Olahraga

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, demikian sabda Kanjeng Nabi. Untuk olahraga pun kita musti banyak belajar dari mereka. Bola edisi 9 Sept 2008 menayangkan keberhasilan para taipan atau singkek dalam mengembangkan olahraga di tanah tiongkok. Wartawan dengan inisial 'dede', menulis pada halaman 6 (enam) dengan judul “Sekali berolahraga setiap hari”. Cina belum punya hari olahraga nasional atau haornas.
Sejak Olimpiade Beijing dicanangkan pada 8 Agustus, kalangan masyarakat mendesak agar tanggal itu dijadikan sebagai hari olahraga nasional (Haornas) bagi negeri Cina. Sejak peraturan pemerintah Cina tentang kebugaran fisik diterapkan tahun 1995, program kebugaran fisik nasional langsung diterbitkan dan menjadi acuan untuk diterapkan terhadap seluruh sektor kehidupan masyarakat. Hasilnya, di tahun pertama, langsung tercatat 33,9 % warga yang berusia 7 hingga 70 tahun melakukan aktivitas olahraga secara reguler. Bahkan, 60,7% warga perkotaan aktif mendatangi klub kebugaran untuk berolahraga. Tak mengherankan, di akhir 2005, 37 % dari total penduduk Cina, yang mencapai sekitar 1,5 miliar, rajin melakukan olahraga rutin. Pemerintah Cina membangun banyak gedung olahraga dan stadion. Hasilnya, setelah 15 tahun program berjalan, kini terdapat sekurangnya 620 ribu gedung yang bisa dipakai siapa pun yang ingin berolahraga. Bahkan, fasilitas juga dibangun di sekolah, perumahan, apartemen, dan ruang-ruang publik. Sektor pendidikan yang dibangun Cina sejak 1959 tak hanya menjadi sendi pembangunan ekonomi yang kuat, namun juga menciptakan masyarakat yang sehat. Bahkan, program nasional kebugaran fisik itu menargetkan pada 2010 sebanyak 40 % penduduk Cina, yang diperkirakan akan mencapai 1,7 miliar, aktif berolahraga. Hal itu bukan mimpi. Saat ini, setiap sekolah memiliki guru olahraga khusus serta fasilitas yang memadai. Murid yang tidak memenuhi standar kebugaran tidak bisa melanjutkan studi ke level yang lebih tinggi. Selain itu, pekan olahraga nasional -sebangsa PON di tempat kita- juga digelar pada setiap musim semi dan gugur. Bahkan, pekan olahraga antar-SMA dan universitas tingkat nasional yang digelar setiap empat tahun jadi ajang seleksi untuk memilih para pelajar muda berbakat olahraga untuk dimasukkan ke sekolah khusus olahraga dan dididik menjadi atlet. Menyentuhnya olahraga sejak usia dini di sekolah yang dicanangkan sejak 15 tahun lalu membuat harapan hidup meningkat 3,25 tahun, dengan rata-rata usia warga Cina mencapai 71,8 tahun. Hal itu sungguh kontras dengan indeks kebugaran bangsa Indonesia. Data Sports Development Indeks 2006 menunjukkan kondisi kebugaran masyarakat kita: 1,08% masuk dalam kategori baik sekali; 4,07% baik; 13,55% sedang; 43,90% kurang; dan 37,40% kurang sekali. Survei lain menunjukkan anggota masyarakat yang melakukan olahraga untuk tujuan prestasi sebesar 7,8%, dengan kata lain 92,2% anggota masyarakat melakukan olahraga bukan untuk tujuan prestasi..... my email in kang_aan@yahoo.com.

Tidak ada komentar: