Rabu, 10 September 2008

Selamat Haornas


TAHUN 2008 ini pada tanggal 09 September Indonesia telah memperingati Hari Olahraga Nasional atau Haornas yang ke-25. Sementara di Cina baru digagas hari olahraga nasional pada tanggal 08 Agustus –karena pada tanggal 080808 mereka sukses memulai Olimpiade. Eko Widodo di Bola hari Selasa 9 September 2008 (kolom “Usul Usil”) mengutip buku “Political Influence on Physical Education and Sport in the People’s Republic of China” bahwa sejarah Tiongkok dalam menggeluti olahraga demikian panjang. Di era Chiang Kai Shek (1911-1949) pemerintah Cina belum serius menyentuh olahraga. Sesudah itu pemerintah Cina daratan dipegang oleh rezim komunis Mao Zedong (1949-1976) setelah selesainya perang saudara antara Komunis dengan Kuomintang. Pada rezim Mao Zedong itulah China mulai membangun kekuatan di bidang olahraga. Pembangunan olahraga dimulai dengan pencetakan guru-guru pendidikan jasmani. Mereka kemudian dikirim ke seluruh negeri untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang sehat, terampil dan bugar. Sesudah pembangunan infrastruktur selesai, para atlet Cina mulai tampil dan berprestasi di dunia pada pemerintahan Deng Xiaoping sejak tahun 1976. Atlet dari Jepang dan Korea mulai dikalahkan di pentas Asia. Di level dunia, kontingen Cina masuk ke jajaran sepuluh besar dunia. Tahun 1984 di Los Angeles, USA, mereka menduduki peringkat kedua dunia –meski saat itu negara blok Uni Soviet pada boikot. Sewaktu Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962, Cina belum mengirim delegasi (setahuku). Waktu itu Cina gak ada apa-apanya ama Jepang yang peringkat 1, terus runner-up tuan rumah Indonesia. Atlet Cina tahun 1962 pasti kelimpungan menghadapi lari Muh Sarengat sang sprinter peraih emas 100 meter. Di bulutangkis sang raksasa yang bangun dari tidurnya ini mendapatkan piala Thomas tahun 1982 di London dengan mengandaskan Indonesia di final, pada keikutsertaan pertama mereka. Veni vidi vici, datang lihat menang. youknee idontknow http://yuniandono.blogspot.com

Tidak ada komentar: