Selasa, 19 Agustus 2008

Waiting for Sudirman

INA alias Indonesia lagi-lagi kalah di final beregu campuran dunia. Bertempat di Glasgow, Skotlandia, bulan Juni 2007. Tujuh kali ke final Piala Sudirman dan enam kali menjadi runner up. Pertanyaannya: tragiskah nasib Indonesia kali ini? Menurut aku kita mustinya malah bersyukur. Di Glasgow ini Indonesia menduduki unggulan kelima –di bawah RRC, Denmark, Malaysia, dan Korea. So merekalah yang diprediksikan melaju ke semifinal. Indonesia pertama main dan kalah 2-3 waktu lawan Korea orang sudah mulai memperkirakan Ina bakal ‘habis’. Tetapi besoknya dengan heroik mengandaskan Denmark dan kemudian Hong Kong dengan 4-1. Di semifinal tertinggal 0-2 dari Inggris sebelum menang 3-2. So kekalahan Indonesia di final Sudirman tidaklah perlu diratapi, mestinya disyukur karena maju semifinal aja udah di luar dugaan. Mending kita menatap 2009 pertandingan Piala Sudirman di Guangzhou, daratan Tiongkok. Mungkin lebih indah kita menatap tahun 2009, karena dari segi tahun 2009 adalah tepat 20 tahun Indonesia merebut piala Sudirman pertama kali tahun 1989. Kemudian kota Guangzhaou menorehkan sejarah manis ketika tahun 2002 tim Thomas Indonesia mempertahankan piala Thomas dengan mengalahkan Malaysia 3-2. Tatap ke depan, look and move forward! Selengkapnya di http://yuniandono.blogspot.com/2007/06/we-must-look-forward-to-sudirman-cup.html

Tidak ada komentar: